Pengertian
Shalat Dhuha dan Hadits Shalat Dhuha
Sholat dhuha
adalah sholat sunat yang dikerjakan saat matahari terbit hingga terasa panas
sebelum shalat Dzuhur atau sholat sunat yang di kerjakan di waktu pagi hari
dari sekitar pukul tujuh sampai dengan pukul sebelas
Shalat Dhuha hukumnya sunnah muakkad (yang ditekankan)
[Majmu' Fatawa Imam Abdul Aziz bin Baz, 11:399]. Karena Nabi melakukannya,
menganjurkan para sahabat beliau untuk melakukannya dengan menjadikannya
sebagai wasiat.Wasiat yang diberikan untuk satu orang oleh beliau, berarti juga
wasiat untuk seluruh umat, kecuali bila ada dalil yang menunjukkan kekhususan
hukumnya bagi orang tersebut.
Imam An-Nawawi Rahimahullah mengunggulkan pendapat bahwa
shalat Dhuha itu hukumnya aunnah muakkad, setelah beliau membeberkan
hadits-hadits dalam persoalan itu. Beliau menyatakan : “Hadits-hadits itu
semuanya sejalan, tidak ada pertentangan diantaranya bila diteliti. Alhasil,
bahwa shalat Dhuha itu adalah sunnah muakkad” [Syarah An-Nawawi atas Shahih
Muslim 5/237 dan lihat Fathul Bari, Ibnu Hajar 3/57]
Tentang
keutamaan yang terkandung dalam sholat dhuha, disini kami sedikir menggambarkan
rahasia dan keutamaan shalat dhuha hadits rasulullah muhammad saw yang
menceritakan tentang keutamaan shalat dhuha, di antaranya:
1. Keutamaan
Sholat Dhuha sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia dari abu dzar
al-ghifari ra, ia berkata bahwa nabi muahammad saw bersabda: “di setiap sendiri
seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah
sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil
(ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh
kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. dan
dua rakaat dhuha diberi pahala” (hr muslim).
2. Keutamaan
Sholat Dhuha ghanimah (keuntungan) yang besar dari abdullah bin `amr bin `ash
radhiyallahu `anhuma, ia berkata: rasulullah saw mengirim sebuah pasukan
perang. nabi saw berkata: “perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah
kembali!”. mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat)
perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat
kembali (karena dekat jaraknya). lalu rasulullah saw berkata; “maukah kalian
aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan
diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
mereka menjawab; “ya! rasul saw berkata lagi: “barangsiapa yang berwudhu’, kemudian
masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat dhuha, dia lah yang paling dekat
tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat
kembalinya.”(shahih al-targhib: 666)
3. Keutamaan
Sholat Dhuha sebuah rumah di surga bagi yang rajin mengerjakan shalat dhuha,
maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. hal ini dijelaskan dalam
sebuah hadits nabi muahammad saw: “barangsiapa yang shalat dhuha sebanyak empat
rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di
surga.” (shahih al-jami`: 634)
4. Keutamaan
Sholat Dhuha memeroleh ganjaran di sore hari dari abu darda’ ra, ia berkata
bahwa rasulullah saw berkata: allah ta`ala berkata: “wahai anak adam, shalatlah
untuk-ku empat rakaat dari awal hari, maka aku akan mencukupi kebutuhanmu
(ganjaran) pada sore harinya”(shahih al-jami: 4339). dalam sebuah riwayat juga
disebutkan: “innallaa `azza wa jalla yaqulu: yabna adama akfnini awwala
al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika” (sesungguhnya allah
`azza wa jalla berkata: “wahai anak adam, cukuplah bagi-ku empat rakaat di awal
hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).
5. Keutamaan
Sholat Dhuha pahala umrah dari abu umamah ra bahwa rasulullah saw bersabda:
“barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk
melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan
haji. barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat dhuha, maka pahalanya
seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (shahih al-targhib: 673). dalam sebuah
hadits yang lain disebutkan bahwa nabi saw bersabda: “barang siapa yang
mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk
mengingat allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (dhuha), ia
mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna,
sempurna..” (shahih al-jami`: 6346).
6. Keutamaan
Sholat Dhuha ampunan dosa “siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan
langgeng, akan diampuni dosanya oleh allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di
lautan.” (hr tirmidzi)
Niat Shalat Dhuha Arab :
أصَلِّي سُنَّةَ الضُحَى رَكَعَتَيْنِ لِلهِ تَعالىَ
Niat Shalat Dhuha Latin :
"Ushallii sunnatadh-dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa
Terjemahan Niat Shalat Dhuha :
"Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah."
Doa Setelah Shalat Dhuha
DO’A SHALAT
DHUHA ARAB :
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ،
وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ،
وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ
فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا
فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا
فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ
آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
DO’A
SHALAT DHUHA LATIN :
ALLAHUMMA
INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL
QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA
INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA
INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA
BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA
QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.
ARTINYA
:
“Ya
Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah
keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu,
penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit
maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar
mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan
kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang
Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
HADITS – HADITS TENTANG
SHALAT DHUHA
“Shalat dhuha itu (shalatul awwabin) shalat orang yang
kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu
pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya.” (HR
Muslim).
“Setiap pagi setiap persendian salah seorang diantara kalian harus (membayar) sadhaqah; maka setiap tasbih adalah sadhaqah, setiap tahmid adalah sadhaqah, setiap tahlil adalah sadhaqah, setiap takbir adalah sadhaqah, amar ma’ruf adalah sadhaqah, mencegah kemungkaran adalah sadhaqah, tetapi dua raka’at dhuha sudah mencukupi semua hal tersebut” (HR Muslim).
“Kekasihku Rasulullah saw telah berwasiat kepadaku dengan puasa tiga hari setiap bulan, dua raka’at dhuha dan witir sebelum tidur” (Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
“Hai anak Adam, bersembahyanglah untuk KU empat rakaat
pada pagi hari, aku akan mencukupimu sepanjang hari itu” (Riwayat Ahmad dari
Abi Murrah).
“Siapapun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak busa lautan.” (H.R Turmudzi).
“Dari Ummu Hani bahwa Rasulullah SAW shalat dhuha 8 rakaat dan bersalam tiap dua rakaat.” (HR Abu Daud). “Dari Zaid bin Arqam ra. Berkata, Nabi SAW keluar ke penduduk Quba dan mereka sedang shalat dhuha‘. Beliau bersabda, “Shalat awwabin (duha‘) berakhir hingga panas menyengat (tengah hari).” (HR Ahmad Muslim dan Tirmidzi).
“Sesungguhnya di dalam syurga, ada pintu yang dinamakan pintu DHUHA, maka ketika datang hari kiamat memanggillah (yang memanggil Allah), dimanakah orang yang selalu mengerjakan sembahyang atas Ku dengan sembahyang DHUHA? inilah pintu kamu, maka masuklah kamu ke dalam syurga dengan rahmat Allah”. (Riwayat Thabrani dari Abu Huraerah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar